Pemilik Blog Ini

Foto saya
Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia
Moderat, humoris, disiplin dan religius

Minggu, 10 April 2011

POLIGAMI HARAM ! NIKAH ALA NABI IS OK ?

POLIGAMI HARAM ! NIKAH ALA NABI IS OK ?

Sahabat Sukses Rumah Yatim Indonesia, semoga Allah SWT senantiasa menjaga ketenangan dan ketentraman keluarga kita semua, amin

Sahabat, untuk judul catatan spiritual kali ini, kami mohon maaf kalau terdapat banyak bahasa vulgar dan nakal, untuk menghindari kesalahpahaman, insya Allah.

Sahabat Poligami makin heboh dan controversial karena banyak dilakukan oleh tokoh-tokoh yang seharusnya jadi panutan ummat, namun naifnya 100% gagal dan berantakan karena mereka hanya melihat Nabi SAW istrinya banyak, tetapi tidak mampu memahami dan melihat secara jernih mengapa dan bagaimana Nabi Muhammad SAW nikah dan nikah lagi !

Di sebuah Musholla perkantoran Ustadz Jamal memberikan tausiah singkat selepas sholat Dhuhur berjamaa’ah, tiba-tiba Ustadz Jamal berfatwa “ Para Jama’ah sekalian haram hukumnya menikahi wanita sekantor “, para jama’ahpun terbengong-bengong, salah satunya pak Jamil langsung protes “ Ustadz, dari mana dalilnya, masalahnya istri saya itu wanita sekantor dengan saya ?! “. “ Gak usah pakai dalil, gak usah mendebat, itu sudah jelas-jelas pasti haramnya ! “, tegas Ustadz Jamal. “ wah, gak boleh begitu ustadz, kita ini orang-orang intelek, tapi okelah ustadz, tolong diberi penjelasannya saja gimana ? “ rayu pak Jamil. “ Bagini para Jama’ah sekalaian, kita ini nikah dengan satu wanita saja sudah capek bin repot apalagi kalau kita nikahin wanita sekantor, wanita sekantor itu tidak sedikit, buaaaaanyak ! “, ha ha ha, gimana ? jelas kan!.

Sahabat, apa sih poligami ? konon itu kata dari Yunani, Poly = banyak dan Gamos = kawin, artinya seseorang yang mengawini lawan jenisnya lebih dari satu untuk pemuasan nafsu dan aktualisasi kekuasaan atau kekayaan mereka, di Negara manapun budaya poligami telah ada sejak dahulu, dan banyak dilakukan oleh para penguasa dan konglomerat saat itu, para Raja dahulu mempunyai selir yang tidak sedikit.

Sekarang tidak sedikit Para penguasa dan konglomerat baik laki-laki maupun perempuan yang mengawini lawan jenisnya lebih dari satu baik secara legal maupun illegal untuk pemuasan nafsunya karena memiliki kekuasaan atau kekayaan yang lebih. Berapa banyak para penguasa, pengusaha, selebritis bahkan ustadz, baik laki-laki maupun perempuan karena kekuasannya, ketenarannya dan kekayaannya, mereka kawin diam-diam kemudian terang-terangan karena ketahuan media padahal dia sudah punya istri atau suami. Inilah poligami yang sebenarnya !!!, jadi apanya yang halal ? maka siapapun kita yang berusaha poligami maka tunggulah kehancuran bisnis, karir dan keluarga kita. Contohnya ? buaaaaanyak !!!

Nah, sekarang kita lihat Rosulullah Muhammad SAW, diusianya yang 25 tahun beliau dilamar oleh wanita janda tua kaya raya Khadijah, Khadijah yang sudah berusia 40 th terpikat oleh kesederhanaan, kejujuran dan kegigihan Muhammad SAW dalam mewujudkan misi dan visi hidupnya. Muhammad SAW pun menerimanya dengan sepenuh hati, maka terjalinlah hubungan pernikahan dan sinergi potensi yang indah sampai akhir hayat Khadijah, saking cintanya Rosulullah Muhammad SAW tidak pernah menihkah lagi selama Khadijah mendampingi hidupnya, apa sih keistimewaan Khadijah padahal dia janda dan sudah tua ?

Inilah komentar Muhammad Rosulullah SAW tentang Khadijah : “ Allah tidak pernah memberiku pengganti yang lebih baik daripada Khadijah, Ia beriman kepadaku ketika semua orang ingkar, Ia yang mempercayaiku ketika semua orang mendustakanku, Ia yang memberiku harta ketika semua orang enggan memberi, dan darinya Allah memberiku keturunan, sesuatu yang tidak Dia anugerahkan kepadaku dari istri-istriku yang lain “ ( HR.Ahmad )

Jadi jika kita ingin suami kita tidak menikah lagi selama hidup bersamanya, jadilah sosok wanita seperti Khadijah yang sangat memahami dan memberikan totalitas daya dukung untuk bersama mewujudkan perjuangan misi dan visi hidup sang suami, demikian juga para suami jika istri kita sudah menjadi sosok yang menghapiri Khadijah jangan coba-coba mencari cari wanita lain, dijamin Anda akan hancur dan kandas misi dan visi hidup Anda. Sampai disini jelas Muhammad SAW bukan seorang Poligamer ! ok.

Sepeninggal Khadijah Rosulullah SAW menikah dengan Saudah binti Zam’ah seorang janda tua berkulit hitam legam sehingga sering dipanggil Saudah Ummul Aswad, adalah seorang wanita yang hanya menginginkan Sorga dan keridhaan Rosulullah SAW daripada kesenanga pribadi, selama hidup bersama Rosulullah, beliau selalu berusaha menghibur, membahagiakan, menyemangati dengan banyak bercerita tentang kenangan-kenangan indah pada masa hijrah, berdiskusi dan menimba ilmu dari Rosulullah SAW, Saudah sangat tahu diri bahwa dirinya tidak akan mampu mengisi kekosongan hati Rosulullah sebagaimana Khadijah mengisi relung hati beliau. Bersama Saudah Rosulullah SAW tidak dikarunia anak. Ok sampai disini adakah Rosulullah menikahi saudah janda tua hitam legam karena nafsu syahwatnya karena ditinggal Khadijah ?

3 tahun kemudia Rosulullah SAW menikahi seorang gadis belia Aisyah yang masih berusia 6 tahun dengan restu yang tulus dari Saudah, pernikahan beliau dengan Aisyah bukan didasari keinginan nafsu, tapi sebuah PERINTAH dari Allah SWT melalui Malaikat yang ditemuinya dalam mimpi yang benar.

Saat itu Rosulullah SAW bermimpi didatangi oleh Malaikat yang membawa secarik kain sutra, lalu Rosulullah SAW bertanya “ kain apakah itu ? “, Malaikat itupun menjawab : “ Inilah istrimu “. Maka beliupun membuka secarik kain tersebut dan ternyata ada gambar Aisyah tercetak diatasnya, kejadian ini terjadi dua kali dalam mimpi beliau ( HR. Bukhori, Muslim dan Ahmad )

Saudah sangat bahagia ketika mendengar Rosulullah akan menikahi Aisyah, berharap ruang kosong yang ditinggalkan Khadijah dapat digantikan oleh Aisyah, Saking ridhanya saudah atas pernikahan Beliau dengan Aisyah sehingga waktu gilirnyapun diberikan kepada Aisyah, “ Ya Rosulullah aku serahkan hari gilirku bersamamu kepada Aisyah, hanya ridhamu saja yang aku inginkan agar aku tetap bisa menjadi istrimu “ kata Saudah dalam sebuah hadits Riwayat Muslim.

Aisyah dinikahi Rosulullah diusianya yang masih belia 6 th, tetapi tidak hidup dalam satu rumah artinya Aisyah tidak pernah tidur bersama Beliau karena waktu itu Beliau BELUM MEMPUNYAI MAHAR yang bisa diberikan kepada Aisyah, sampai Aisyah berusia 9 tahun baru mereka hidup satu rumah. Mengapa Rosulullah menikahi Aisyah yang sangat belia itu, adakah untuk pamer kekuasaan dan kekayaan disini ? ataukah untuk pemuasan nafsu ?

Sahabat, pada saat itu tidak ada kertas dan alat tulis yang canggih seperti sekarang ada computer dan alat perekam yang canggih, pada masa itu wahyu seringkali turun dan seluruh perilaku Rosulullah harus terekam dengan baik agar dapat menjadi suri tauladan untuk generasi sesudah beliau. Rosulullah sudah cukup lanjut usianya, maka Beliau memnfaatkan kejeniusan dan Golden agenya Aisyah untuk merekam wahyu yang turun kepadanya. Aisyah adalah keturunan Kaum Quraisy yang sangat terkenal dengan kekuatan hafalan dan rekamannya terhadap setiap kejadian. Dan sangat-sangat terbukti istri Rosulullah yang paling banyak meriwayatkan Hadits adalah Aisyah.

Bagaimana hubungannya dengan Saudah ? Aisyah sangat menghormati, mengagumi dan menyanjungnya. Aisyah pernah berkata “ Aku tidak pernah menemukan seorang wanita yang lebih kusukai jika diriku menjadi dirinya selain Saudah binti Zam’ah, seorang wanita yang kekuatan jiwanya luar biasa “ ( HR.Muslim ). Dalan pernikahannya dengan AISYAH ini BELIAU TIDAK DIKARUNIAI ANAK

Ok, sampai disini adakah Rosulullah seorang Poligamer dan pemuas nafsu sexnya ? baik, baik kita lanjut ya…..
Ups… kepanjangan lagi nih notenya, lanjutannya silahkan klik

Tidak ada komentar: